Jumat, 09 November 2012

myas3


Arecaceae (Palem-paleman)

Arecaceae

Palem-paleman termasuk dalam suku Arecaceae (juga dikenal dengan nama Palmae). Di Indonesia palem sangat umum dijumpai, diperkirakan di dunia ini terdapat 2800 jenis palem dengan 200 marga, diantaranya 576 jenis terdapat di Indonesia yang terdiri dari 46 marga sehingga Indonesia memiliki jumlah terbesar di dunia (Uhl & Dransfield 1987; Witono 1998).  Sekitar 225 jenis (47%) merupakan jenis endemik yang hanya ditemukan di Indonesia (Mogea, 1991).  Menurut Corner (1996), suku palem-paleman merupakan suku tertua di antara tumbuhan berbunga.  Anggota palem-paleman telah dijumpai sejak zaman cretaceus, kurang lebih 120 juta tahun yang lalu.
            Palem sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia karena palem telah dibudidayakan dan digunakan dalam berbagai aspek kehidupan baik dari segi ekonomi, perdagangan maupun dari segi pemenuhan bahan kebutuhan sehari-hari, misalnya aren (Arenga pinnata (Wurmb.Merr.) dan sagu (Metroxylon sagu Rottb.) sebagai sumber karbohidrat berupa pati atau gula, kelapa (Cocos nucifera L.) dan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) sebagai sumber minyak (Witono 1998; Widyatmoko 2003).  Dari segi ekonomi, palem merupakan kelompok tumbuhan terpenting kedua di Indonesia setelah padi-padian (Oryza spp.) karena kesehariannya manusia selalu memanfaatkan produk olahan palem seperti minyak goreng, gula merah dan sagu (Dransfield, 1994). Peranan pelem di Indonesia pada masa mendatang sebagai bahan sandang, pangan, dan papan semakin penting seiring dengan semakin meningkat dan beranekaragamnya kebutuhan selera manusia.
            Palem menempati kedudukan yang agak terpisah dan membentuk garis kekerabatan yang khas di dalam kelompok tumbuhan berkeping tunggal (Monokotil), yaitu kelompok  besar suku-suku tumbuhan berbunga yang meliputi rumput, anggrek, lili, pisang dan jahe. Secara umum palem sangat mudah dikenali melalui tampilan dedaunan yang berbentuk kipas atau bulu burung yang merumpun di bagian pangkal batang yang tegak, berkayu, membulat-tabung dan tidak bercabang pada permukaan tanah. Memang ada sekelompok tumbuhan lain yang memiliki tampilan mirip palem yang dapat menimbulkan kerancuan, seperti pakis haji, pandan, pisang, bamboo, paku tiang dan jahe-jahean. Meski begitu, dedaunan palem sangat unik dan mudah dibedakan dari kelompok lain, dedaunan palem berkembang dari lembaran utuh jaringan daun yang melipat pada kuncup utama. Tatkala daun muncul dari tajuk, ia mirip sebuah busur panah, kemudian secara bertahap melebar dan merekah sepanjang lipatan pada jaringannya, membagi daun tersebut menjadi struktur kompleks yang kita kenal dengan baik (Baker & Dransfield, 2006).
            Palem merupakan tumbuhan monokotil yang berbatang tunggal maupun berumpun. Berdasarkan tinggi batang, palem dapat digolongkan sebagai palem yang berupa pohon tinggi lebih dari 10 m, pohon sedang (2-10 m) maupun semak kurang dari 2 m.  Batang palem ada yang tumbuh tegak ada pula yang merambat pada pohon lain sebagai liana, bentuk yang demikian terutama pada jenis-jenis rotan. Pada umumnya jenis-jenis palem tidak bercabang, kecuali jenis-jenis Hyphaene dan Dypsis yang menghasilkan percabangan (Witono et al., 2000).
            Bentuk batang palem sangat bervariasi, mulai dari silinder seperti Pritchardia sp., palem Aleksander (Archontophoenix sp.) membesar pada bagian pangkal atau tengah batang seperti palem Raja (Roystonea sp.), berbentuk seperti botol pada palem botol (Hyophorbe sp.), akar tampak diatas tanah seperti Drymophloeus sp., Verschafelltia; maupun perakaran yang meluas diatas permukaan tanah, seperti palem kurma (Phoenix sp.). Bentuk permukaan batang palem juga bervariasi ada yang licin, berduri dan kasar (Witono et al. 2000).
            Lembaran daun palem hampir selalu terbagi ke dalam beberapa bagian lebih kecil yang disebut anak daun atau tembereng. Susunan daun palem dapat menyerupai kipas (menjari/palmatus) atau bulu (menyirip/pinnatus) dan pada satu marga (Caryota) merupakan daun yang menyirip ganda, yaitu anak daun yang terbagi lagi ke dalam beberapa anak daun sekunder (bipinnatus). Bagian dasar daun pada palem berwujud tabung membentuk upih daun yang mengelilingi batang. Pada sebagian palem, upih daun tersebut dapat hancur membentuk serabut. Diatas upih daun terdapat tangkai daun dan tulang daun. Upih, tangkai, dan tulang daun seringkali ditutupi lapisan tebal atau tipis berupa rambut atau sisik (indumentum) (Baker & Dransfield, 2006).
            Pada palem merambat terdapat dua struktur yang berkaitan dengan daun yaitu kuncir/cirrus (struktur serupa cambuk yang merupakan perpanjangan dari pertulangan daun setelah anak daun teratas) dan flagellum yaitu cambuk berduri yang secara umum mirip dengan cirrus, namun muncul dari upih daun (Mogea, 2002; Baker & Dransfield 2006).
Ukuran dan bentuk daun bervariasi. Daun palem terdiri dari pelepah, tangkai daun, tulang daun, dan helaian daun. Bentuk daun bervariasi juga, seperti menyirip, utuh, helaian daun utuh dan membentuk celah pada bagian ujung, kipas, kipas memanjang, dan menyirip ganda (Witono et al. 2000).
            Perbungaan pada palem berkaitan erat dengan siklus hidupnya. Palem yang menghasilkan perbungaan pada ujung batang (Corypha) merupakan palem yang bersifat hapaksantik (setelah berbunga dan berbunga lalu mati). Berdasarkan posisi tumbuhnya perbungaan selain diujung batang, perbungaan ada yang tumbuh diantara daun (interfoliar) yang makin keatas perbungaan semakin muda; interfoliar yang makin ke atas makin tua (basipetal); maupun pada ruas batang di bawah tajuk pelepah (Witono et al, 2000).
Perbungaan pada palem biasanya bercabang banyak, dan bisa juga tidak bercabang (spikata) (Baker & Dransfield 2006). Perbungaan palem juga terletak pada satu tandan yang tersusun dalam bentuk malai terdiri atas bulir-bulir. Bunganya ada yang bersifat hermafrodit yaitu bunga jantan dan betina terdapat dalam satu bunga, berumah satu yaitu bunga jantan dan betina terletak dalam pohon yang sama, berumah dua yaitu bunga jantan dan betina terletak pada pohon yang berlainan, dan bersifat poligami yaitu bunga jantan, bunga betina atau bunga banci terletak pada satu pohon ataupun berlainan pohon, seperti palem jenis sagu (LBN, 1980).
            Buah palem bervariasi baik bentuk, warna maupun ukurannya (Witono et al. 2000). Dalam pembuahannya, semua jenis palem digolongkan menjadi dua yaitu golongan pertama polycarpic yaitu jenis-jenis yang berbuah beberapa kali dalam hidupnya, seperti palem jenis salak dan pinang. Golongan kedua monocarpic yaitu jenis-jenis yang satu kali berbuah, kemudian mati, seperti palem jenis sagu dan gebang (LBN 1980). Pada buah palem, daging buah terletak di bawah lapisan terluar pembungkus buah. Setelah daging buah terdapat endocarp yang berupa lapisan keras pelindung biji. Di dalam endocarp terdapat biji (Baker & Dransfield 2006).
Dransfield et al. (2008) membagi suku Arecaceae ke dalam lima anak suku yaitu : (a) Calamoideae, (b) Nypoideae, (c) Coryphoideae, (d) Ceroxyloideae, (e) Arecoideae.

a.      Calamoideae
            Bunga hermaprodit, berumah satu atau dua, daunnya menyirip. Anak suku Calamoideae mempunyai anggota seperempat dari semua jenis palem yang dikenali dan meliputi marga terbesar yaitu Calamus.  Anggota dari Calamoideae antara lain: Raphia, Eleiodoxa, Salacca, Metroxylon, Korthalsia, Plectocomia, Daemonorops dan Calamus.
b.      Nypoideae
            Bunga berumah satu, daun menyirip, percabangan batang dikotom. Anak suku Nypoideae hanya memiliki satu jenis yaitu Nypa fruticans Wurmb. yang merupakan palem mangrove dari Asia dan Pasifik Barat.
c.       Coryphoideae
            Bunga hermaprodit, berumah satu atau dua, daun menyirip atau menjari. Perbungaannya sering pada cabang yang tinggi. Coryphoideae merupakan anak suku yang anggotanya kebanyakan berdaun menjari. Bunga tunggal, jarang berangkai dalam pusat pistil. Bentuk ovul sangat bervariasi, percarp lembut, endocarp biasanya tipis saat matang. Biji 1-3. Marga dari anak suku Coryphoideae diantaranya adalah Livistona, Licuala, Caryota, Arenga, Corypha dan Borassus.
d.      Ceroxyloideae
            Tumbuhan tinggi, hidup tunggal atau sangat jarang berumpun. Bunga hermaprodit atau berumah dua, dan daun menyirip. Bunga tunggal dengan tangkai yang pendek dan kadang bunga mengelompok. Kelompok ini terdiri dari delapan marga di antaranya Ceroxylon.



e.       Arecoideae
            Bunga selalu uniseksual, biasanya monoecious, kadang-kadang diocious. Bunga terbentuk dalam kelompok dengan satu pistillum dan dua stamen. Arecoideae merupakan anak suku dengan marga yang paling banyak  yaitu 107 marga.
            Palem memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Secara langsung atau tidak, manusia selalu menggunakan bagian-bagian tertentu maupun produk olahan dari palem (Witono et al., 2000).  Beberapa jenis palem termasuk jenis yang serba guna dari segi kegunaanya jenis-jenis palem dikelompokan sebagai berikut :
a.       Sumber karbohidrat, baik dalam bentuk pati maupun gula. Sagu dikenal sebagai penghasil tepung yang terbaik sedangkan aren terpilih untuk mewakili kelompok palem penghasil gula, seperti batang sagu.
b.      Sumber minyak, sejak lama masyarakat Indonesia memanfaatkan kelapa sabagai minyak goreng.
c.       Sumber bahan anyaman, rotan merupakan jenis palem untuk jenis anyaman yang berkualitas tinggi. Selain itu, beberapa palem lainnya menghasilkan daun yang dapat dianyam.
d.      Sumber bahan bangunan, ada jenis-jenis palem memiliki batang kuat sebagai pengganti kayu, seperti kelapa dan wanga (Pigafetta elata).
e.       Sumber tanaman hias, banyak jenis palem yang sudah dimanfaatkan untuk tanaman hias, jalan atau pun taman, seperti pinang merah (LBN 1980; Witono et al. 2000).